Penyakit Herpes
Penyakit ini umumnya tidak mengancam
jiwa, tapi dapat menyebabkan rasa sakit yang parah. Karena itu, segera hubungi
dokter jika Anda merasakan gejala-gejalanya agar dapat ditangani sedini
mungkin.
Virus Penyebab Herpes Zoster
Penyebab herpes zoster sama dengan cacar
air, yaitu virus varisela zoster. Virus ini akan menetap dalam jaringan saraf
tubuh bahkan setelah cacar air sembuh.
Alasan di balik virus yang aktif kembali
belum diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa faktor pemicu yang diduga
memengaruhinya, yaitu:
- Usia.
Penyakit ini umumnya menyerang manula (terutama yang berusia 50 tahun ke atas).
- Pernah
mengidap cacar air.
- Sistem
kekebalan tubuh yang menurun, misalnya karena mengidap diabetes, menggunakan
obat steroid jangka panjang, atau menjalani kemoterapi.
- Mengalami
stres.
Pengidap herpes zoster tidak bisa
menularkan penyakit ini pada orang lain, tapi dapat menularkan cacar air. Jika
Anda belum pernah terkena cacar air dan mengalami kontak langsung dengan ruam
akibat herpes zoster, Anda dapat terinfeksi virus varisela zoster dan terkena
cacar air.
Jika terkena herpes zoster, gejala
pertama yang akan dirasakan adalah rasa sakit. Rasa sakit ini juga bisa berupa
sensasi terbakar. Beberapa hari kemudian, ruam menyerupai setengah lingkaran
muncul. Ruam ini biasanya mengelilingi sisi kiri atau kanan tubuh, terutama
pada perut dan dada. Ruam ini kemudian akan membentuk luka melepuh yang berisi
air yang terasa gatal dan menjadi koreng dalam 3-5 hari.
Meski begitu, gejala-gejala penyakit ini
dapat bervariasi. Sebagian kecil pengidap mengalami rasa nyeri tapi tanpa ruam.
Berikut adalah gejala-gejala lain yang mungkin dapat menyertai kedua gejala
utama di atas:
- Demam
dan menggigil.
- Nyeri
di seluruh tubuh.
- Sakit
kepala.
Herpes zoster umumnya bukan penyakit
yang tergolong serius dan mengancam jiwa. Tetapi Anda sebaiknya segera
menghubungi dokter jika Anda pernah menderita cacar air dan merasakan
gejala-gejala di atas agar dapat ditangani sedini mungkin untuk menurunkan
risiko komplikasi.
Langkah-langkah Mengobati Herpes Zoster
Salah satu gejala herpes zoster berupa
rasa nyeri dan ruam. Karena itu, diagnosis oleh dokter biasanya dilakukan
dengan memeriksa lokasi dan bentuk ruam, serta rasa nyeri dan gejala-gejala
lain yang dirasakan. Dokter mungkin akan mengambil sampel kulit ruam atau
cairan dari ruam yang kemudian akan diperiksa di laboratorium jika dibutuhkan.
Sama seperti cacar air, tidak ada
langkah khusus untuk menangani herpes zoster. Tujuan pengobatannya adalah untuk
mengurangi gejala sampai penyakit ini sembuh dengan sendirinya. Masa
penyembuhan herpes zoster rata-rata membutuhkan waktu 14-28 hari.
Langkah pengobatan medis yang dapat
dilakukan untuk mempercepat kesembuhan sekaligus mengurangi risiko komplikasi
adalah dengan pemberian obat antivirus. Contohnya, acyclovir dan famciclovir. Obat antivirus
paling efektif jika diminum dalam tiga hari setelah ruam muncul dan biasanya
diberikan oleh dokter untuk digunakan pengidap selama maksimal 10 hari.
Kelompok orang yang khususnya memerlukan
obat antivirus meliputi manula dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang
menurun seperti pengidap kanker, HIV serta diabetes. Selain itu, antivirus juga
diberikan pada pengidap dengan ruam atau nyeri yang parah dan jika herpes
zoster berdampak pada mata.
Menangani rasa nyeri sedini mungkin juga
dapat menghindarkan pengidap dari gangguan saraf yang dapat menyebabkan rasa
nyeri berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah ruam
sembuh. Untuk mengatasi rasa nyeri, ada beberapa jenis obat yang biasanya akan
diberikan dokter. Di antaranya:
- Obat
pereda sakit, misalnya paracetamol, aspirin, ibuprofen dan kodein.
- Obat
antikonvulsan, misalnya gabapentin
- Obat
antidepresan trisiklik (TCA), misalnya amitriptyline dan nortriptyline. Dokter
biasa akan meningkatkan dosis obat ini perlahan-lahan sampai rasa nyeri dapat
teratasi.
Obat antikonvulsan dan antidepresan
umumnya membutuhkan waktu beberapa minggu sampai keefektifannya dapat dirasakan
pengidap.
Selain penanganan dengan obat-obatan,
Anda juga dapat melakukan langkah-langkah sederhana untuk mengurangi gejala
yang Anda alami. Misalnya dengan mengenakan pakaian berbahan lembut seperti
katun serta menutup ruam agar tetap bersih dan kering untuk mengurangi iritasi
dan risiko infeksi. Tetapi hindari penggunaan plester atau apa pun yang
berbahan perekat agar tidak menambah iritasi.
Jika ruam terasa gatal, Anda dapat
menggunakan losion kalamin untuk menguranginya. Tetapi hindarilah pemakaian
antibiotik oles karena dapat memperlambat proses penyembuhan. Sedangkan luka
melepuh yang berair dapat dirawat dan dibersihkan dengan kompres air dingin.
Mencegah Herpes Zoster
Langkah pencegahan utama yang dapat
dilakukan untuk menurunkan risiko munculnya herpes zoster adalah dengan
menerima vaksin herpes zoster serta cacar air. Walau tidak mencegah terkena
herpes zoster sepenuhnya, setidaknya vaksinasi ini dapat mengurangi keparahan
gejala yang akan dialami jika terserang penyakit ini.
Anda juga dapat mencegah penyebaran
penyakit ini dengan langkah sederhana seperti tidak meminjam barang-barang
pribadi pengidap (misalnya handuk atau pakaian).
Jika Tidak Mengobati Herpes Zoster
Jika tidak diobati, herpes zoster dapat
menyebabkan beberapa komplikasi serius yang meliputi:
- Neuralgia
pasca-herpes atau postherpetic neuralgia. Rasa nyeri yang parah ini dapat
berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah ruam sembuh.
Diperkirakan ada sekitar 15 persen pengidap herpes zoster yang mengalami
komplikasi ini.
- Kebutaan.
Jika muncul di sekitar mata, herpes zoster dapat mengakibatkan inflamasi saraf
mata yang menyakitkan, glaukoma dan
bahkan berujung pada kebutaan.
- Gangguan
pada saraf, misalnya inflamasi pada otak, masalah pada pendengaran atau bahkan
keseimbangan tubuh. Infeksi bakteri pada ruam.
- Bercak
putih pada bekas ruam. Ruam herpes zoster dapat menyebabkan kerusakan pigmen
kulit.