Medan(SUMUT).BM- Sumatera Utara (Sumut) dikenal sebagai provinsi yang memiliki keindahan alam, serta kekayaan tradisi dan budaya yang luar biasa. Berbagai potensi tersebut dapat dipromosikan melalui kerajinan tangan (kriya) yang diharapkan dapat terus dikembangkan melalui berbagai program, seperti Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumut Nawal Edy Rahmayadi usai mengikuti Webinar Sinergitas Dekranas dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) dalam PKW di Destinasi Pariwisata Superprioritas Danau Toba, Selasa (20/10), dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan.
“Seperti program Pendidikan Kecakapan Wirausaha ini, saya sangat bersyukur atas kerja sama Dekranas dengan Kemendikbud RI, khususnya Ditjen Pendidikan Vokasi. Mudah-mudahan melalui PKW ini lahir SDM pengrajin-pengrajin berkualitas yang bisa menghasilkan produk-produk kriya bernuansa Danau Toba, mendukung perekonomian masyarakat dan membantu promosikan keindahan Danau Toba lewat kriya,” ujar Nawal.
Kepada para peserta, Nawal berharap agar mengikuti pelatihan dengan benar dan sungguh-sungguh. Sehingga ketika selesai mengikuti kegiatan bisa membuka usaha sendiri, membuka lapangan pekerjaan dan bisa mewariskan keterampilan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Mudah-mudahan dengan PKW ini juga berdampak menggenjot rasio wirausaha di Indonesia yang saat ini sekitar 3,1% atau sekitar 8,06 juta dari seluruh penduduk Indonesia. Mudah-mudahan bisa kita lampaui negara tetangga kita yang rasio wirausahanya sudah 7% di Singapura dan 5% di Malaysia,” tutur Nawal.
Koordinator Program PKW Danau Toba Nita Yudi menyampaikan PKW merupakan program kerja sama antara Kemendikbud RI dengan Dekranasda Sumut untuk memberikan pelatihan kepada mahasiswa SMK, keluarga pra sejahtera dan kelompok putus sekolah. Di Sumut, kata Nita, ada sebanyak 200 orang yang mengikuti pelatihan dengan durasi 32 jam teori, 118 praktik dan 200 jam rintisan usaha di lapangan.
“Selama sebulan penuh, peserta mengikuti pelatihan sesuai kurikulum yang telah disusun seperti desain, ilmu kewirausahaan dan pengembangan produk. Targetnya adalah setiap peserta menghasilkan satu produk dan satu merek atau One Man, One Product, One Brand. Produk-produk yang akan dibuat yaitu kaos, aksesoris khas Danau Toba, tempat tisu, ulos, aksesoris ulos, tusuk konde, relif rumah bolon, lukisan palet Danau Toba, mainan kunci, masker, aksesoris HP,” jelas Nita.
Anggota Wirausaha Baru Dekranas Franka Makarim juga mengapresiasi pelaksanaan PKW. Hal ini selain melahirkan SDM pengrajin berkualitas, juga mendukung pengembangan produk kriya nasional, pemerataan dan penciptaan usaha baru, pelestarian budaya, kontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan lainnya.
“Kemudian, kerajinan juga diharapkan sebagai salah satu media untuk mendukung sektor pariwisata Danau Toba yang telah dinobatkan sebagai salah satu destinasi superprioritas,” terang Franka.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut Alpian Hutauruk mewakili Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumut Lasro Marbun yang mengikuti acara langsung dari lokasi kegiatan di SMKN 10 Medan Jalan Teuku Cik Ditiro Medan merasa bersyukur dengan adanya kerja sama Kemendikbud RI dengan Dekranasda Sumut yang turut melibatkan siswa SMK.
“Untuk anak-anak kami khususnya siswa SMK yang ikut agar sungguh-sungguh karena ini bisa menjadi peluang usaha yang bisa kalian jalankan ketika lulus nanti,” pesan Alpian.
Acara Sinergitas Dekranas dan Kemendikbud RI dalam PKW di Destinasi Pariwisata Superprioritas Danau Toba dibuka dengan tari persembahan, menyanyikan lagu kebangsaan dan doa. Kemudian, ditutup dengan fashion show dan gelar karya siswa IWAPI Sumut, SMKN 10 dan Dekranasda Sumut.
Turut hadir mengikuti acara tersebut Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas Endang Budi Karya, Penanggung Jawab Wirausaha Baru Dekranas Wilayah Danau Toba Vero Yudo Margono, Ketua Panitia PKW Danau Toba Roberth Lesbata, mewakili Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI, mewakili lembaga terkait, peserta pengrajin, mewakili Dekranas dan anggota Dekranasda Sumut.** (H16)
# Gan | Humas Sumut
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumut Nawal Edy Rahmayadi usai mengikuti Webinar Sinergitas Dekranas dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) dalam PKW di Destinasi Pariwisata Superprioritas Danau Toba, Selasa (20/10), dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan.
“Seperti program Pendidikan Kecakapan Wirausaha ini, saya sangat bersyukur atas kerja sama Dekranas dengan Kemendikbud RI, khususnya Ditjen Pendidikan Vokasi. Mudah-mudahan melalui PKW ini lahir SDM pengrajin-pengrajin berkualitas yang bisa menghasilkan produk-produk kriya bernuansa Danau Toba, mendukung perekonomian masyarakat dan membantu promosikan keindahan Danau Toba lewat kriya,” ujar Nawal.
Kepada para peserta, Nawal berharap agar mengikuti pelatihan dengan benar dan sungguh-sungguh. Sehingga ketika selesai mengikuti kegiatan bisa membuka usaha sendiri, membuka lapangan pekerjaan dan bisa mewariskan keterampilan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Mudah-mudahan dengan PKW ini juga berdampak menggenjot rasio wirausaha di Indonesia yang saat ini sekitar 3,1% atau sekitar 8,06 juta dari seluruh penduduk Indonesia. Mudah-mudahan bisa kita lampaui negara tetangga kita yang rasio wirausahanya sudah 7% di Singapura dan 5% di Malaysia,” tutur Nawal.
Koordinator Program PKW Danau Toba Nita Yudi menyampaikan PKW merupakan program kerja sama antara Kemendikbud RI dengan Dekranasda Sumut untuk memberikan pelatihan kepada mahasiswa SMK, keluarga pra sejahtera dan kelompok putus sekolah. Di Sumut, kata Nita, ada sebanyak 200 orang yang mengikuti pelatihan dengan durasi 32 jam teori, 118 praktik dan 200 jam rintisan usaha di lapangan.
“Selama sebulan penuh, peserta mengikuti pelatihan sesuai kurikulum yang telah disusun seperti desain, ilmu kewirausahaan dan pengembangan produk. Targetnya adalah setiap peserta menghasilkan satu produk dan satu merek atau One Man, One Product, One Brand. Produk-produk yang akan dibuat yaitu kaos, aksesoris khas Danau Toba, tempat tisu, ulos, aksesoris ulos, tusuk konde, relif rumah bolon, lukisan palet Danau Toba, mainan kunci, masker, aksesoris HP,” jelas Nita.
Anggota Wirausaha Baru Dekranas Franka Makarim juga mengapresiasi pelaksanaan PKW. Hal ini selain melahirkan SDM pengrajin berkualitas, juga mendukung pengembangan produk kriya nasional, pemerataan dan penciptaan usaha baru, pelestarian budaya, kontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan lainnya.
“Kemudian, kerajinan juga diharapkan sebagai salah satu media untuk mendukung sektor pariwisata Danau Toba yang telah dinobatkan sebagai salah satu destinasi superprioritas,” terang Franka.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut Alpian Hutauruk mewakili Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumut Lasro Marbun yang mengikuti acara langsung dari lokasi kegiatan di SMKN 10 Medan Jalan Teuku Cik Ditiro Medan merasa bersyukur dengan adanya kerja sama Kemendikbud RI dengan Dekranasda Sumut yang turut melibatkan siswa SMK.
“Untuk anak-anak kami khususnya siswa SMK yang ikut agar sungguh-sungguh karena ini bisa menjadi peluang usaha yang bisa kalian jalankan ketika lulus nanti,” pesan Alpian.
Acara Sinergitas Dekranas dan Kemendikbud RI dalam PKW di Destinasi Pariwisata Superprioritas Danau Toba dibuka dengan tari persembahan, menyanyikan lagu kebangsaan dan doa. Kemudian, ditutup dengan fashion show dan gelar karya siswa IWAPI Sumut, SMKN 10 dan Dekranasda Sumut.
Turut hadir mengikuti acara tersebut Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas Endang Budi Karya, Penanggung Jawab Wirausaha Baru Dekranas Wilayah Danau Toba Vero Yudo Margono, Ketua Panitia PKW Danau Toba Roberth Lesbata, mewakili Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI, mewakili lembaga terkait, peserta pengrajin, mewakili Dekranas dan anggota Dekranasda Sumut.** (H16)
# Gan | Humas Sumut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar