Frankfurt(JERMAN).MBM- Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI telah menandatangani 2 (dua) Memorandum Saling Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) yang bertujuan untuk pengembangan kapasitas tenaga perawat Indonesia di bawah jaringan Politkenik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes) (30/01). Acara penandatangan 2 MoU dimaksud dilakukan di sela-sela acara Townhall Transformasi Pilar ke-5 SDM Kesehatan secara hybrid, di Jakarta dan Frankfurt, Jerman, pada tanggal 30 Januari 2023, dan disaksikan oleh Menteri Kesehatan RI, Dubes Jerman untuk Indonesia, Konjen RI di Frankfurt, dan wakil dari KBRI Berlin.
“Kelangkaan tenaga perawat di Jerman merupakan motivasi utama diadakannya kedua kerja sama tersebut. Atas dasar ini, KJRI Frankfurt telah merintis penjajakan kerja sama pengembangan kapasitas dengan Eurosearch Consultants GmbH dan Goethe Institut yang kemudian ditindaklanjuti pada saat kunjungan kerja Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, ke Frankfurt, Jerman, pada bulan November 2022 yang lalu." demikian disampaikan Konjen RI Frankfurt, Acep Somantri, yang hadir secara virtual pada proses penandatanganan MoU.
Pada kesempatan tersebut, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI dan CEO Eurosearch Consultants GmbH telah menandatangani MoU tentang Peningkatan Kapasitas dan Penyiapan Tenaga Profesional Kesehatan Indonesia untuk Tujuan Bekerja di Jerman. MoU yang berlaku selama 5 tahun dimaksud akan menjadi dasar kerja sama kedua pihak untuk memberikan pelatihan Bahasa Jerman kepada mahasiswa program studi keperawatan di Poltekkes Semarang, Jawa Tengah.
Melengkapi MoU di atas, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI juga telah melakukan penandatanganan MoU dengan Direktur Indonesia dan Direktur Regional Asia Tenggara/Australia/Selandia Baru, Goethe Institut, tentang Proyek Percontohan Integrasi Bahasa Jerman dalam Kurikulum Kelas Internasional Program Studi Keperawatan pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. MoU tersebut akan mengintegrasikan program Bahasa Jerman ke dalam kurikulum program studi keperawatan kelas internasional Poltekkes dan berlaku untuk 4 tahun. Kedua MoU diharapkan dapat menjadi proyek percontohan integrasi Bahasa Jerman ke dalam kurikulum program studi keperawatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes.
Dewan Perawat Jerman (Deutschen Pflegerat / DPR) memproyeksikan adanya 300 ribu kekosongan posisi perawat di Jerman hingga tahun 2030. Berdasarkan data terkini dari Badan Tenaga Kerja Jerman (Bundesagentur für Arbeit / BA), rasio antara pencari kerja dengan jumlah lowongan pekerjaan perawat di Jerman sangat rendah, yakni 0,58. Dalam konteks wilayah, 3 (tiga) negara bagian wilayah kerja KJRI Frankfurt bahkan memiliki rasio yang lebih rendah dari rata-rata Jerman, yakni Bayern (rasio 0,37); Saarland (rasio 0,45); dan Baden-Württemberg (rasio 0,46). Kelangkaan pasokan tenaga kesehatan dimaksud, mengakibatkan lamanya 1 (satu) lowongan perawat untuk dapat terisi (vacancy duration). Rata-rata vacancy duration profesi keperawatan di Jerman mencapai 184 hari. Durasi tersebut memburuk dibandingkan awal tahun 2022 yang mencapai 131 hari.
“Penyediaan kurikulum Bahasa Jerman di bawah MoU antara Kementerian Kesehatan RI dengan Eurosearch Consultants GmbH dan Goethe Institut kiranya dapat menjadi modal penting bagi tenaga perawat Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing untuk dapat memenuhi kebutuhan perawat di Jerman nantinya. Kedua program dimaksud juga bertujuan untuk mendukung Triple win Program antara BP2MI dan (Bundesagentur für Arbeit / BA) yang disepakati pada tanggal 29 Desember 2020." sambung Konjen RI Frankfurt, Acep Somantri.
Baca Juga
#Gan | KJRI Frankfurt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar