Medan(SUMUT).MBM- Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menyambut baik program-program yang telah dirancang Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir), di antaranya menghadirkan Bangun Industri Koperasi Rakyat Sejahtera (Bikopra) di Sumut.
Hal ini disampaikan Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah saat membuka acara Bimbingan Teknis UMKM Bikopra Anggota Aspekpir Indonesia di Hotel Grand Dhika, Medan, Senin (6/3) malam. Menurutnya, kehadiran koperasi seperti Bikopra cukup penting untuk membantu petani meningkatkan hasil produksinya.
“Perkumpulan usaha yang bagus itu adalah koperasi tempat bernaungnya pengusaha pada komoditi tertentu. Bentuklah koperasi, tidak harus di bawah pemerintah, buat saja sendiri, tinggal kita belajar saja dan buat rapat anggotanya. Kunci koperasi ini pengurus harus transparan dan anggota harus percaya,” ujar Ijeck.
Ia pun berharap Bikopra yang digagas Aspekpir bisa terus melaksanakan kegiatan yang memberi manfaat bagi para petani kelapa sawit. “Penyuluhan atau Bimtek seperti ini sangat penting, kami terima kasih sering-seringlah Aspekpir bikin ini di Sumut. Saya mau saja datang kalau cerita soal sawit,” ujar Ijeck, sembari menceritakan pengalamannya mengurus perkebunan sawit keluarga sejak tahun 2000 lalu.
Bimtek ini, lanjut Ijeck menjadikan perkebunan sawit lebih bergairah. “Sumut ini potensi perkebunannya cukup besar, bahkan dulu kita tahu Belanda datang kemari karena tahu tanahnya subur. Terus kenapa sekarang kita tak menekuni pekebunan apalagi sekarang program pemerintah sudah cukup banyak, ada KUR dan lainnya,” katanya.
Ijeck menambahkan, kesempatan mengikuti organisasi di Aspekpir harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. “Manfaatkan program koperasi Aspekpir dengan baik, masih ada kesempatan belajar pergunakan dengan baik,” tutupnya.
Sementra itu, Ketua DPD I Sumut Aspekpir Syarifudin Sirait menyampikan kegiatan Bimtek UMKM ini bertujuan untuk membangkitkan gairah berusaha bagi anggota Aspekpir yang merupakan petani kelapa sawit, dengan mengelola limbah yang berada di sekitar perkebunnan kelapa sawit menjadi satu barang yang bernilai tinggi terutama dalam rangka program integrasi ternak sapi dan kelapa sawit.
“Kegiatan ini penting bagi sumut mengingat potensi yang cukup besar, karena kita tahu Sumut merupakan provinsi dengan areal terluas kedua setelah Riau yang memiliki penyebaran perkebunan kelapa sawit di 18 kabupaten dengan luas areal perkebunan lebih dari 1,3 juta hektare. Keberhasilan program ini sangat berarti bagi Sumut dalam rangka membuka lapangan kerja serta mendukung swamsembada sapi,” ujarnya.
Lanjutnya, acara ini diikuti oleh 80 peserta yang berasal dari koperasi-koperasi anggota Aspekpir Sumut yang tersebar di delapan kabupaten/kota se-Sumut.
Hadir dalam acara Ketua Umum DPP Aspekpir Indonesia Setiyono, Ketua Dewan Pengawas Aspekpir Rusman Heriawan, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut Lies Handayani Siregar, Wakil Bupati Batubara Oky Iqbal Prima, Kepala Sekretariat Aspekpir Effendi Pasaribu, dan Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmy Muhansyah.
Baca Juga
#Gan | Rel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar