Nabi Khongcu dan Pendidikan untuk Semua - Media Benang merah

Breaking

""Prakiraan Cuaca Khusus Jalur Transportasi Darat, Jumat, 12 April 2024"

Rabu, 11 November 2020

Nabi Khongcu dan Pendidikan untuk Semua

Ws. Ir. Djohan Adjuan

Orang beriman kepada Tuhan, tidak boleh tidak harus berkarya dalam jalan kebajikan. Pertama ia membina diri, lalu membereskan rumah tangga, barulah dapat membantu mengatur negara dan mendamaikan dunia. Semua ini harus dimulai dari memiliki pengetahuan yang cukup (dengan belajar), tekad yang beriman, dan hati yang lurus (kitab Da-Xue/ Ajaran Besar, bab utama).

Oleh karena itu, Nabi Khongcu telah membulatkan tekad untuk belajar sejak usia 15 tahun, dengan tidak bosan-bosan nya mengulang mata pelajaran yang dipelajari, dan meneliti yang kuno untuk menganalisa hal yang sekarang serta memprediksi hal yang akan datang. 

Pada usia Nabi yang ke-30, telah lengkaplah pengetahuannya; tidak hanya menguasai 6 keterampilan (sastra, memanah, berkuda, berhitung, musik, kesusilaan), tetapi juga menguasai isi 6 kitab suci kuno (Kitab Sanjak, Kitab Dokumentasi, Kitab Kesusilaan, Kitab Musik, Kitab Perubahan/Yi-Jing, Kitab Chun-Qiu). Oleh karena itu, Nabi Khongcu bercita-cita: “Bila saya diberi kekuasaan mengatur sebuah negara, dalam setahun pertama, akan terjadi keteraturan, dan 2 tahun berikutnya akan tercapai keadaan masyarakat yang damai sejahtera serta bersusila.”

Cita-cita ini dibuktikan Nabi Khongcu pada usianya yang ke-51, saat menjabat sebagai Kepala Daerah kota Zhongdu dalam Negeri Lu. Semula, kota tersebut hanya berpenghasilan rendah, serta memiliki record tingkat kriminalitas yang tinggi. Lalu setelah perbaikan yang dilakukan Nabi Khongcu dengan menerapkan kesusilaan model Dynasty Zhou, menata moralitas rakyat yang mengindahkan “bhakti, rendah hati/saling mengalah, setia, dapat dipercaya, susila, kebenaran-keadilan, suci hati, tahu malu, bijaksana, dan cinta kasih”. Dalam waktu 1 tahun, di bawah pemerintahan Nabi Khongcu, daerah Zhongdu telah menjadi wilayah yang beradab, ekonomi rakyat meningkat, dan angka kriminalitas menjadi nol.       

Kita kembali pada masa saat Nabi Khongcu berusia 30 tahun. Saat itu, ia mulai menerima murid sekaligus mempelopori “pendidikan bagi semua orang tanpa diskriminasi”,  mereformasi adat lama “pendidikan hanya untuk anak bangsawan”. Muridnya kelak mencapai 3.000 orang dari berbagai kalangan, mulai anak petani miskin hingga anak bangsawan kaya, semua diajari dengan serius tanpa membeda-bedakan.

Suatu hari, Nabi Khongcu mendapat sponsor dari Raja Lu Zhao Gong, untuk mengadakan perjalanan studi kesusilaan ke wilayah Luoyi, di mana terdapat banyak peninggalan berharga dari Dinasti Zhou. Di sana Nabi Khongcu banyak belajar dari Guru Besar Lao-zi yang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan. Tidak terasa beberapa bulan berlalu dalam kegiatan studi yang serius tersebut, hingga tibalah saatnya Nabi Khongcu ingin pulang ke negeri Lu dan berpamitan, lalu Lao-zi memberi kata wejangan: “Sebagai seorang anak, bila berbakti pada orang tua, janganlah setengah hati. Dan sebagai seorang bawahan, bila mengabdi kepada atasan, juga jangan sampai hanya setengah hati saja.”

Setiba di negeri Lu, murid-murid bertanya bagaimana gambaran sosok seorang Lao-zi? Nabi menjawab: “Burung dapat terbang, namun masih bisa dipanah. Ikan dapat berenang, namun masih bisa dikail. Hewan yang dapat berlari, juga masih dapat ditangkap dengan jarring. Tentang Lao-zi, sungguh sulit menggambarkannya.”

Demikianlah, sebagai manusia beragama dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Pencipta dan Maha Pengasih, hendaknya tidak cukup hanya hidup untuk diri sendiri, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah, cinta kasih, dan perlindungan bagi keluarga serta masyarakat dan juga alam lingkungan hidup. Dapat berbahagia bila melihat orang lain bahagia, dan selalu bersyukur atas segala rahmat yang telah diberikan Yang Maha Kuasa kepada diri kita, tanpa beriri hati pada orang lain. Karena Tuhan memiliki rencana yang berbeda-beda bagi kita masing-masing. Damai bahagialah selalu. Sanzai. 

Ws. Ir. Djohan Adjuan (Rohaniwan Khonghucu)

Baca Juga

# Gan | Kemenag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar




"BOFET HARAPAN PERI" ( Cp Order +62 822-8820-3440 )



SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS